Kamis, 10 Januari 2013

vitamin larut dalam air


VITAMIN LARUT AIR
1. VITAMIN C
Vitamin C mudah diabsorpsi secara aktif dan mungkin pula secara disfusi pada bagian atas usus halus lalu masuk ke peredaran darah melalui vena porta. Rata-rata absorpsi adalah 90% untuk konsumsi diantara 20-120mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12gram (sebagai pil) hanya diabsorpsi sebanyak 16%. Vitamin C dibawa ke semua jaringan.
Tubuh dapat menyimpan hingga 1500mg vitamin C bila konsumsi mencapai 100mg sehari, jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut selama 3 bulan. Tanda-tanda skorbut akan terjadi bila persediaan tinggal 300mg. Pada konsumsi melebihi 100mg sehari kelebihan akan dikeluarkan sebagai asam askorbat atau sebagai karbondioksida melalui pernafasan. Status vitamin C tubuh ditetapkan melalui tanda-tanda klinik dan pengukuran kadar vitamin C di dalam darah. Tanda-tanda klinik antara lain, perdarahan gusi dan perdarahan kapiler di bawah kuit, tanda dini kekurangan vitamin C dapat diketahui bila kadar vitamin C darah dibawah 0,20 mg.
Fungsi
Fungsi vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, sebagai koenzim atau kafaktor. Beberapa turunan vitamin C (seperti asam eritrobik dan askorbik palmitat) digunakan sebagai antioksidan di dalam industry pangan untuk mencegah proses menjdi tengik, perubahan warna pada buah-buahan untuk mengawetkan daging.
Sumber
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat didalam pangan nabati yaitu sayur dan buah-buahan terutama yang asam, seoerti jeruk, nanas, rambutan, papaya, dan tomat. Vitamin C banyak terdapat di dalam sayuran, daun-daunan dan jenis kol.
Akibat kekurangan vitamin C
Kekurangan vitamin C tanda-tanda awal antara lain lelah, lemah, nafas pendek, kejang otot, tulang, otot dan persendian sakit serta kurang nafsu makan, kulit menjadi kering, kasar dan gatal, warna dan mata kering, dan rambut rontok, selain itu luka sukar sembuh, terjadi anemia, kadang-kadang jumlah sel daah putih menurun serta depresi dan timbul gangguan saraf.
Akibat kelebihan vitamin C
Mengkonsumsi vitamin C secara berlebihan tiap hari dapat menimbulkan hiperoksaluria dan resiko lebih tinggi terhadap batu ginjal. Mengkonsumsi 5-10 gram vitamin C baru sedikit asam aksorbat dikeluarkan melalui urin.

2. VITAMIN B1 (Tiamin)
Fungsi
Tiamin berfungsi sebagai koenzim berbgai reaksi metabolism energi. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif pirufat menjadi asetil KoA dan memungkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi ke dalam siklus krab untuk pembentukan energi. Tiamin juga merupakan koenzim reaksi transketolase yang berfungsi dalam pentose fosfat shunt, jalur alternative oksidasi glukosa.
Akibat kekurangan vitamin B1
Kekurangan tiamin terlihat pada masyarakat miskin yang menderita gangguan gizi pada penyakit kronis dan anoreksia ( kurang nafsu makan), kecanduan alcohol kronis,dan gangguan absorpsi. Gejala klinik kekurangan tiamin terutama menyangkut system saraf dan jantung yang dalam keadaan berat dinamakan beri-beri yaitu beri-beri basah dan beri-beri kering. Beri-beri basah ditandai oleh sesak nafas dan edenma setelah mengalami rasa lelah berkepanjangan. Tanda-tanda ini menunjukkan kegagalan jantung. Beri-beri kering ditandai oleh kelemahan otot luar biasa dan generasi saraf perifer yang dapat berlanjut dengan kelumpuhan kaki. Beri-beri dapat disembuhkan dengan pemberian tiamin bila kerusakan belum terlalu parah. Gejala awal adalah nafsu makan berkurang, gangguan pencernaan, sukar kebelakang, lelah, rasa kesemutan, berdebar-debar dan reflek berkurang.
Sumber
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati ,yaitu didalam susu, keju, hati, daging, dan sayuran berwarna hijau.Penggunaan serelia tumbuk atau hasil-hasil serelia yang di perkaya akan menigkatkan konsumsi riboflavin.
Akibat Kekurangan
Kekurangan riboflavin biasa terjadi secara bersamaan dengan kekurangan vitamihn larut air lain .Tanda-tanda kekurangan bias terjadi sebagai akibat kekurangan zat gizi lain, atau setelah beberapa waktu kurang makan protein hewani dan sayuran berwarna hijau.Tanda-tanda awal kekurangan antara lain mata panas dan gatal, tidak tahan cahaya,kehilangan ketajaman mata ,bibir, mulut, serta lidah sakit dan panas.Gejala ini berkembang menjadi cheilosis ( bibir meradang),stomatitis angular (sudut mulut pecah ),glositis (lidah licin berwarna keunguan) dan pembesaran kapiler darah disekeliling kornea mata.Selain itu mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhan.



3. NIASIN (asam nikotinat)
Sejarah
Bentuk niasin sebagai nikotinamida kemudian diisolasi dari nikotinamida adenine dinukleotida fosfat ( NADP ) dan Nikotinamida adenine dinukleotida (NAD). hubungan antara triptofan dan niasin ditemukan melalui eksperimen pada manusia yabg mengukur metabolisme niasin sesudah diberi beberapa dosis triptofan. Triptofan-triptofan adalah precursor dari niasin
Fungsi
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian dari koenzim NAD dan NADP (NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya) koenzim-koenzim ini diperlukan dalam reaksioksidasi-reduksi pada glikolisin, metabolisme protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi di mana peranannya adalah melepas dan menerima atom hidrogen. NAD juga berfungsi dalam sintesis glikogen.

4. BIOTIN
Fungsi
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan pengeluaran karbondioksida kepada atau dari senyawa aktif
Sumber
Hati, kuning telur, serelia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan (jamur,pisang, jeruk, semangka, strowberi)
Akibat Kekurangan
Gejala kekurangan pada manusia atau hewan bisa terjadi bila terjadi memakan putih telur mentah lebih dari 24 butir telur sehari. Gajala kekurangan biotin bisa terjadi bila seseorang bergantung secara total pada pemberian zat gizi melalui parenteral (tidak melelui saluran cerna).
Gejala kekurangan pada orang dewasa adalah rasa lelah, kurang nafsu makan, rasa enek dan muntah-muntah. Otot sakit, kulit kering dan bersisik, alopesi (kebotakan setempat), dan kesemutan. Pada bayi berumur di bawah 6 bulan terlihat gejala sebote dan alopesia.

5. ASAM PANTOTENAT
Sejarah
Asam pantotenat ditemukan dalam penelitian tentang faktor pertumbuhan anti dermatisis dalam khamir. Sintesis dilakukan pada tahun 1940.
Fungsi
Sebagai bagian koenzim A(peranan utama), yang diperlukan dalam  berbagai reaksi metabolisme sel. Sebagai bagian dari asetil KoA, asam pantotenat terlibat dalam berbagai reaksi yang berkaitan dengan metabolisme dan lipida, termasuk sintesis dan pemecahan asam lemak. Disamping itu, dalam siklus asam sitran dan glukoneogenesis, KoA adala akseptor gugus asetat untuk asam amino. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormon steroid, kolestrol, fosfolipida, dan porfirin yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.
Akibat kekurangan
Karena asam pantotenat terdapat luas di dalam bahan makanan, kekurangan asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangan adalah rasa tidak enak pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah, diare yang timbul sekali-sekali, rasa lelah, dan susah tidur.

6. VITAMIN B6 (piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin)
Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam bentuk fosforilasi PLP dan PMP sebagai koenzim terutama dan transminasi, dekarboksilasi dan reaksi lain yang berhubungan dengan metabolisme protein. PLP diperlukan untuk merubah perubahan triptofan menjadi niasin. Sebagai koenzim untuk fosforilase, PLP membantu pelepasan glikogen dari hati dan otot sebagai glukosa sampai fosfot.
Sumber
Vitamin B6 paling banyak terdapat dalam kecambah, gandum, hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, dan buah mengandung sedikit B6. vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat di dalam bahan makanan nabati.
Akibat Kekurangan
Kekurangan vitamin B6 dapat menimbulkan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan metabolisme seperti lemah, mudah tersinggung, dan sukar tidur, gangguan lain yaitu gangguan pertumbuhan, gangguan fungsi motorik, kejang, anemia, penurunan pembentukan antibodi, peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudut-sudut mulut dan kulit.
Akibat Kelebihan
Kelebihan mengkonsumsi B6 selama berbulan-bulan akan menyebabkan kerusakan syaraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai kesemutan pada kaki dan mati rasa pada tangan dan akhirnya tidak mampu bekerja.
Gejala kelebihan B6 dikonsumsi sebanyak 25mg sehari.

7. FOLAT (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat)
Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi samadengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam trasportasi pecahan-pecahan karbon-tunggal dalam metabolism asam amino dan sintesis asam nukleat.              
Fungsi 
          Fungsi utama koenzim folat adalah memindahkan atom karbon tunggal dalam bentuk gugus formil, hidroksimetil atau metil dalam reaksi-reaksi penting metabolism beberapa asam amino dan sintesis asam nukleat.
Folat juga dibutuhkan dalam perubahan histidin menjadi asam glutamat. Juga untuk dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan untuk kedewasaannya. Sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem.
Akibat Kekurangan
1.      Akibat kekurangan menyebabkan gangguan metabolism DNA.
2.      Menghambat pertumbuhan.
3.      Menyebabkan anemia megaloblastik, dan gangguan darah lain.
4.      Peradangan lidah dan gangguan saluran cerna.
Kekurangan folat terjadi karena kurangnya konsumsi, terganggunya absorpsi, kebutuhan metabolism yang meningkat akan vitamin ini atau pembelahan sel yang berjalan sangan cepat, pengaruh obat-obatan dan kecanduan alcohol.
Akibat Kelebihan
Gangguan absorpsi, anemia, dan penyakit saluran cerna pada sprue tropis biasanya diberi asam folat sampai 5 mg sehari di samping obat-obat lain.

8. VITAMIN B12 (Kobalamin)
Fungsi
Vitamin B12 untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif, dan dalam fungsi normal metabolism semua sel, terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang, dan jaringan saraf.Vitamin B12 merupakan kofaktor dua jenis enzim pada manusia, yaitu metionim sintetase dan metilmalonil-KoA mutase.
 Akibat Kekurangan
Penyakit saluran cerna atau pada gangguan absorpsi dan transportasi, anemia karena kekurangan folat, menimbulkan dua jenis sindroma: gangguan sintesis DNA yang menyebabkan gangguan perkembangbiakan sel-sel, terutama sel-sel yang cepat membelah, sindrom kedua gangguan saraf menunjukkan degenerasi otak, saraf mata, saraf tulang belakang, dan saraf perifer. Tanda-tandanya adalah mati rasa, kesemutan, kaki terasa panas, kaku, dan rasa lemah pada kaki.


https://www.dropbox.com/sh/r0cqynhkvrop7wf/mTow-bE41S 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar